Lionel Richie kembali menggetarkan panggung dunia musik dengan kemunculannya di konser Glastonburry bulan Juni lalu. Ia telah menjadi salah satu dari musisi lagenda yang diundang untuk tampil di Panggung Piramida tersebut dan ia berhasil menghibur sekitar 100.000 penonton dengan mambawakan lagu – lagu hits sepanjang karirnya di dunia musik, baik itu karir solo maupun saat ia masih menjadi anggota The Commodore. Dalam sebuah wawancara Richie mengatakan bahwa kesempatan ini sudah ia tunggu sejak lama, dan akhirnya datang juga.
Lionel membawakan lagu – lagu yang paling mutakhir sepanjang karirnya seperti Hello, Dancing On The Ceiling, Easy, All Night Long dan Brickhouse. Excitement yang tunjukan oleh penonton lebih heboh lagi saat Richie membawakan lagu terakhir yang sekaligus menandai 30 tahun lagu ini di putar sebagai bentuk amal untuk warga Africa. Ya, lagu tersebut adalah We Are The World. Moment tersebut dianggap sebagai moment terbaik di Glastonbury tahun ini.
Penyanyi kelahiran 20 Juni 1949 ini memulai karirnya di dunia masuk pada pertengahan tahun 60-an dimana ia membentuk sebuah grup R&B bernama The Commodores. Beberapa album pertamanya memiliki tempo musik yang danceable dan funky, seperti pada lagu Machine Gun dan Brickstone. Kemudian seiring berjalannya waktu, Richie mulai perpindah menulis lagu – lagu romantis yang lebih easy-listening seperti Easy, Three Times a Lady dan Still.
Pada tahun 1981 Richie berduet dengan penyanyi Diana Ross untuk mengisi soundtrack untuk film Endless Love, dimana ia menuai kesuksesan besar dan akhirnya memilih untuk menjalankan solo karir. Sementara posisinya di The Commodores digantikan oleh Skyler Jett pada tahun 1983. Album pertamanya terjual sampai 4 juta keping dan memiliki tiga single yang masih terkenal sampai sekarang yaitu Truly, You Are, dan My Love. Kesuksesannya meningkat ketika album keduanya, Can’t Slow Down memenangkan dua piala Grammy.
Source : www.dailymail.co.uk, i2.mirror.co.uk
Comments