Trending
Rabu, 19 Agustus 2020

Kenalan dengan The Japanese House yang Rilis EP Baru

  • Share
  • fb-share
Kenalan dengan The Japanese House yang Rilis EP Baru

Nggak pernah terpikirkan sebelumnya bagi Amber Bain untuk bisa menjadi seorang musisi dengan jutaan penggemar. Amber yang memakai nama The Japanese House ini semakin terkenal setelah karyanya terdengar sampai ke telinga Matthew Healy, vokalis band The 1975.

Siapa pun yang mendengar lagu-lagu The Japanese House akan merasa seperti terbaring di atas awan dalam dunia mimpi #MauLagiDimanapun. The Japanese House adalah musisi multitalenta yang baru saja merilis EP terbaru mereka, “Chewing Cotton Wool”.

 

Bermusik Sejak Umur 5 tahun

The Japanese House memegang sebuah gitar listrik di sebuah studio

Amber sudah mulai menulis lagu sejak umur 5 tahun. Saat anak-anak lainnya disibukkan dengan mainan dan PR dari guru mereka, Amber malah sibuk dengan ukulele yang dihadiahkan oleh sang ayah. Terinspirasi dari profesi sang ayah yang juga seorang musisi, akhirnya Amber aktif menulis lagu dan bermain gitar selama masa kecilnya.

Pada umur 8 tahun, Amber membentuk sebuah band yang meng-cover lagu-lagu The Beatles. Lanjut ke usia 9 tahun, Amber merekam lagu yang ia tulis di sebuah studio rekaman sebagai hadiah ulang tahunnya. Salah satu lagu yang ia ingat berjudul “Teenage Life” yang berisikan ketakutannya dalam menghadapi masa remaja, di mana ia mengambil sepenggal kalimat dari film “Confessions of a Teenage Drama Queen” yang dibintangi oleh Lindsay Lohan.

Di tahun 2012, Amber mengambil nama panggung The Japanese House, sebuah nama penginapan yang pernah ia kunjungi ketika berlibur. Kini, Amber tergabung dalam sebuah label rekaman Dirty Hit yang dibentuk oleh Matthew Healy.

 

Kolaborasi dengan Bon Iver

Potret hitam putih The Japanese House dengan sweater dan jeans sambil duduk di atas tembok batu bata

Sebelumnya, Amber pernah memproduksi EP “Good At Falling” selama enam minggu di studio milik Bon Iver. Untuk EP terbarunya yang bertajuk Chewing Cotton Wool, Amber mengajak Justin Vernon dari Bon Iver untuk lagu “Dionne”. EP terbaru karya The Japanese House ini berisikan 4 lagu yang mendeskripsikan pengalaman seseorang yang baru saja keluar dari sebuah hubungan dan berusaha untuk masuk ke dalam fase baru.

Selain lagu “Sharing Beds” dan “Something Has to Change”, secara mengejutkan Amber mengumumkan dua lagu baru ke dalam EP ini, yakni Dionne dan Chewing Cotton Wool. Masih tetap mengusung genre dream pop dengan gabungan foltronica dan electropop, Amber selalu memukau dengan lirik-lirik yang sederhana namun meninggalkan bekas. Belum lagi suaranya yang lembut nan dalam.

 

Tidak Takut Menulis Rasa Cinta, Patah Hati, dan Seksualitas

The Japanese House dan Marika Hackman berpelukan di depan sebuah ledakan api dalam music video “Lilo”

Sebagai seorang wanita queer, Amber nggak pernah mau karya-karya The Japanese House jadi tenggelam hanya karena identitasnya. Saat awal kemunculan The Japanese House, banyak yang bertanya-tanya apakah ini sebuah band baru dari Matthew Healy. Pada akhirnya, Amber memutuskan untuk lebih berani menampilkan diri agar eksistensi The Japanese House dikenang lewat musik dan bukan lewat misteri.

Semula memang nggak sedikit yang kaget bahwa The Japanese House hanya berisikan satu orang vokalis wanita. Tetapi kalau lo teliti mendengarkan lagu-lagu The Japanese House, lo bisa sadar bahwa lagu-lagu yang ditulis Amber bagaikan cermin; memperlihatkan pengalaman hidup dan sisi diri Amber yang sesungguhnya. Seperti lagu “Saw You in a Dream” yang menceritakan cinta pertamanya dengan sahabat perempuannya saat masih remaja.

 

 

 

Sources: GQ, DIY Mag, NME.

Comments
Susiana Saputri
Mantap banget
Agus Sungkawa
Bermusik Sejak Umur 5 tahun