Pada 29 Februari 2016 lalu, Kalijodo yang dulunya dijadikan sebagai tempat bisnis hiburan malam telah diratakan dengan tanah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan kawasan seluas 4 hektare tersebut merupakan jalur hijau. Setelah diratakan oleh tanah, kawasan ini siap untuk dijadikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sekaligus Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pembangunannya sendiri dilakukan sejak bulan Mei 2016 dan diklaim selesai di penghujung tahun. Sempat terhambat karena alasan cuaca, akhirnya pembangunan tempat ini selesai tepat waktu.
Kini kawasan tersebut sudah sangat berubah menjadi salah satu sarana wisata keluarga di Jakarta. Di tempat ini lo juga dapat berolahraga karena disediakan jogging track, area skate, dan juga pumptrack dengan panjang 640 meter. Bagi lo yang ingin belajar atau baru memulai bermain skateboard, ini merupakan tempat yang sangat cocok untuk berlatih trik ollie, heelflip, manual, dan 50-50 grind.
“Sebenarnya sudah mencakup standar internasional, tapi ada beberapa bagian di area skate dan bike terutama di bowl-nya, masih ada bangunan yang seharusnya diperkuat lagi karena ngeganggu banget buat BMX riders dan skateboarders. Untuk area street-nya sih buat pemula cukup bagus,” kata Ricky Bolsq sebagai skateboarders.
Tempat ini juga cocok untuk lo yang ingin melatih ketangkasan dan kecepatan bermain sepeda yang dapat dilakukan di pumping track. “Pumping track-nya asik nih. Cukup panjang lintasannya. Yang dilihat sebenernya bukan tingkat lu capek atau engga tapi dari start sampai finish dihitung durasi. Seberapa cepet lu sampai di garis finish,” ujarnya.
RPTRA dan RTH Kalijodo ini juga sangat cocok untuk membawa anak-anak karena disediakan tempat bermain anak seperti jungkat-jungkit dan area bermain bola yang gawangnya sudah disediakan. Untuk orang tuanya sendiri, terdapat ruang untuk menunggu saat anak bermain tapi tetap dapat mengawasi mereka dari area tersebut. Jangan khawatir kehausan karena di area ini sudah disediakan mesin minuman otomatis. Namun menurut Bolsq, masih terdapat area yang kurang yaitu wall climbing.
“Harusnya ada wall climbing nih disini. Karena biasanya udah jadi satu kesatuan di tempat kayak gini. Di Shanghai terus Singapura, satu taman tuh ada kayak gitu. Jadi ada skatepark, BMX park, ada pumping track juga, ya buat wall climbing juga ada. Satu itu sih yang kurang,” tambahnya.
Antusiasme warga sekitar terhadap olahraga ekstrem seperti skate pun menurut Bolsq juga cukup baik. “Kalo gue liat dari pas semenjak dibukanya Kalijodo yang baru ini, banyak warga lokal yang kecil-kecil ya kayak masih SD atau SMP mulai ngerakit papan sendiri walaupun itu papan biasa. Menurut gue itu sebuah antusias yang menghormati banget sih. Maksudnya menikmati lah dengan adanya ini. Kadang ada yang main di pinggiran park, kayak masih malu gitu untuk masuk ke dalam park. Tapi sedikit demi sedikit sih akan berani mencoba,” kata Bolsq yang berkerja sebagai desainer grafis.
Saat bermain ditempat ini, sebaiknya skateboarders dan BMX riders berhati-hati. Karena ini sarana publik, jadi masih banyak orang yang berlalu-lalang dan menonton para riders bermain tanpa dibatasi jarak yang aman. Ditakutkan saat bermain skateboard atau sepeda menabrak orang lain. Tapi di luar hal tersebut, tempat ini bisa jadi cerminan wajah baru ibukota yang wajib lo kunjungi.
Comments