Bukan, ini bukan nama sebuah band dari Jepang. Japanese Breakfast merupakan nama samaran dari Michelle Zauner, cewek yang menjadi penyanyi dan juga bermain piano. Lalu apa uniknya Japanese Breakfast ini?
Ternyata kisah dari terbentuknya Japanese Breakfast inilah yang membuat Japanese Breakfast sering dibicarakan orang. Zauner ini membuat beberapa lagu di Japanese Breakfast ketika sang ibu sedang sakit cukup parah, dan Zauner membuat lagu di basement rumah.
Sebuah band di basement rumah
Zauner bersama teman-temannya membuat suatu band, karena keterbatasan tempat, akhirnya Zauner memperdayakan basement rumahnya untuk dijadikan studio band. Tetapi tidak semua anggotanya setuju ketika bandnya bermain di basement rumah. Satu per satu pun anggota bandnya pergi, pada akhirnya tinggal Zaunerlah sendiri di basement rumah. Dia tidak patah arang, ia membuat beberapa lagu sendiri. Ditambah ketika itu ibu dari Zauner sedang sakit, terbentuklah lagu yang memang tercipta karena kesedihan Zauner.
Setelah single pertama dirilis, tidak semua menyukai single dari Zauner. Tetapi ada satu orang bernama Ned Eisenberg yang menyukai musik Zauner. Mereka akhirnya berkolaborasi dan membuat beberapa lagu bersama. Dan pada tanggal 1 April 2016 lalu, Zauner resmi mengeluarkan album berjudul Psychopomp.
Lagu yang penuh dengan kesedihan
Dari ke-9 lagu yang ada di album baru tersebut, mungkin lagu berjudul “Heft” adalah lagu yang paling fenomenal. Ketika ibunya sedang kritis di rumah sakit, Zaunel tidak bisa berbuat banyak. Diambil secarik kertas kemudian dia menuliskan puisi, yang akhirnya menjadi sebuah lirik lagu. Selain pesan yang muncul langsung dari lubuk hatinya tersebut, Zaunel ingin juga membuat semangat para pasien kanker yang ada di seluruh dunia lewat musiknya.
Bermain di basement rumah dan ditinggal oleh banyak orang memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilewati. Ditambah dengan sakit dan kematian sang ibu, Zaunel bisa bangkit dan akhirnya membuat suatu album yang sangat keren. Sebagai pecinta band indie, lo harus dengerin Urbaners.
Source: pitchfork.com
Comments