Satu persatu para penonton berlarian ke bibir panggung, meninggalkan kursi yang sudah disediakan panitia. Mereka menebas jarak dan rela berhimpit-himpitan. Berusaha menempatkan diri sedekat mungkin dengan idola yang sudah terbang jauh dari Benua Amerika, sang peraih Grammys 2019 untuk Best R&B Album; Gabriella 'Gabi' Wilson, atau sosok yang lebih dikenal dengan nama panggung H.E.R. Malam itu suasana berbalik, H.E.R yang seakan takjub saat melihat semangat para pengagumnya.
Seperti di tahun sebelumnya, Java Production selalu menempatkan panggung Special Show Java Jazz Festival di BNI Stage Hall. Bangunan megah yang berlapiskan kaca pada dinding. Dan tadi malam (01/03), di sekitarnya sudah terlihat antrian sejak pukul 19.45 WIB. Mereka adalah pengunjung Java Jazz Festival hari pertama yang rela antri untuk menyaksikan penampilan H.E.R.
“Gue ke sini jam setengah delapan. Tapi ternyata udah banyak yang antri hahaha. Ternyata telat,” ucap Dina, salah satu pengunjung yang berdiri di barisan antrian saat ditanya tim MLDSPOT. Di antara mereka, ada yang terlihat datang berkelompok, ada juga yang sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Di luar itu, tujuan mereka satu, menduduki kursi penonton di barisan paling depan.
KAMI INGIN SEBUAH KONSER
Sekitar jam 20.15 WIB, ribuan kepala sudah mendapati kursinya masing-masing di BNI Stage Hall. Ruangan masih gelap. Hanya lampu panggung yang sesekali mengintip, dimainkan oleh kru yang masih sibuk di balik tirai hitam. Cahaya saat itu hanya datang dari layar smartphone para pengunjung. Sedikit lagi, suasana ini akan berubah.
Betul saja, dua pemandu acara menampakkan dirinya dari balik tirai. Mereka berdua memecah kesunyian para pengunjung dengan melempar satu dua kalimat sapa, “How are you Jakarta?!” tegas mereka yang disambut teriakan histeris para penonton. Tak disangka Dira Sugandi, musisi jazz kenamaan Indonesia, ikut menyelinap keluar dan mengajak seluruh penonton untuk berdiri, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tanpa jeda, tirai hitam mulai dibuka dan H.E.R keluar dari balik panggung. Disusul seorang drummer berambut cornrow, dua orang backing vocal dan seorang pianist di sebelah kiri panggung. Tata lampu panggung berkelas internasional mulai menyala, menyoroti sang pelantun ‘Focus’ yang mengenakan pakaian serba hitam, kacamata dan membiarkan rambutnya terurai. Saat itu, kami rasa duduk bukan posisi terbaik untuk menikmati konser sang artist.
Secepat kilat, para penonton meninggalkan kursinya, berhamburan berlari ke depan panggung. Suara teriakan menggema dari segala penjuru ruangan, H.E.R membawakan lagu pertamanya. Terlihat ada satu dua orang yang masih menengok kiri dan kanan, mungkin heran dengan kejadian yang baru saja terjadi. Tapi memperhatikan tentu jadi pilihan yang salah. Bibir panggung kini sudah dipenuhi para penggemar setia H.E.R. Mereka memilih berdiri, sedekat mungkin dengan sang idola. Mereka ingin sebuah konser musik.
PENYANYI MULTI TALENTA ITU BERNAMA GABRIELLE WILSON
Setelah membawakan ‘Losing’, H.E.R mengambil bass dan ia gantungkan ditubuhnya. Perempuan berusia 21 tahun ini memang dikenal multi-talenta, dan malam itu ia membuktikannya kepada ribuan penonton. Jika diperhatikan, penampilannya menjadi lebih enerjik saat bernyanyi sambil memainkan alat musik.
“Hello Jakarta! Thank you for singing along with me!” teriak H.E.R setelah menyanyikan ‘Could’ve Been’. Ia meletakan bass dan kembali memegang mic. Di tengah lagu ‘Still Down’, seisi ruangan berhasil dibuat tertawa kecil. Bagaimana tidak, tiba-tiba H.E.R melakukan twerking dan meledek para penonton dengan tatapannya. Sebagai musisi, ia paham betul bagaimana cara menghibur para penggemar.
Tidak ada jeda untuk melamun. Usai menyanyikan ‘Gone Away’, penonton dibuat kaget dengan hilangnya H.E.R ke balik panggung. Kedua backing vocal melanjutkan sisa lagu dengan penampilan yang sama memukaunya. “They are my family affair on the stage,” ucap H.E.R yang datang kembali setelah lagu selesai. Kali ini, gitar elektrik berwarna transparan menggantung di tubuhnya.
Cabikan melodi dimainkan di lagu ‘Hard Place’ & ‘Make It Rain’, yang membuat suasana menjadi lebih panas. Ia menjadi dewi gitar di atas panggung BNI Stage Hall. Penonton tercengang, tapi dengan mulut yang tetap bernyanyi menyumbangkan suara. Sekilas, saat itu H.E.R terlihat seperti reinkarnasi Janis Joplin bersuara Nina Simone.
Di luar penampilan sang idola, satu hal yang perlu diapresiasi adalah tata lampu panggung BNI Stage Hall. Permainan warna dan arah cahaya tak pernah luput melengkapi penampilan H.E.R. Mungkin bisa dibilang, 20% menakjubkannya penampilan H.E.R malam itu ada berkat tata lampu panggung. Siapapun yang ada di baliknya, kalian melakukan hal yang sempurna. Salute!
Kembali ke panggung, H.E.R sudah duduk di hadapan piano dan membawakan ‘I’m Not Okay’. Sesekali ia berhenti mengucapkan lirik, dan menyerahkan bagiannya kepada penonton. Ya, ia ingin kami menjadi bagian seutuhnya dari konser. Sepanjang lagu, kami bernyanyi bersama.
Malam itu, ‘Focus’ dan ‘Every Kind of Way’ dipilih menjadi lagu penutup panggung Special Show Java Jazz Festival 2019 hari pertama. Tapi, seakan sulit mengacuhkan teriakan ‘We Want More!’ dari penggemarnya di Indonesia, H.E.R akhirnya menambahkan lagu berjudul ‘As I Am’. Dengan lincah ia menari di atas panggung, dan kami menikmatinya.
“Jakarta, I love you so much! I can’t wait to come back,” tutup H.E.R. Teriakan histeris melepas perpisahan malam itu menggema seisi ruangan. Gabrielle Wilson melambaikan tangan ke segala arah, mengakhir penampilannya yang spektakuler. Penonton perlahan mundur, meninggalkan panggung BNI Stage Hall yang sudah kosong. Di perjalanan keluar, sepasang sejoli masih bernyanyi kecil, melantunkan lagu sang idola. Sepertinya, malam itu menjadi malam yang tidak terlupakan bagi mereka.
Comments