Ini adalah kali kedua Handoko Hendroyono bekerja sama untuk membuat instalasi MLDSPOT Art and Sound Experience di Jakarta International BNI Java Jazz Festival. Setelah sukses berkolabrasi dengan Darbotz pada tahun 2016, tahun ini Handoko Hendroyono merangkul Alex Abbad, Saftari Robotic dan juga Jacob sebagai arsitekturnya. Instalasi ini sangat berbeda dari yang sebelumnya, dan memasukkan lebih banyak unsur seni, bukan hanya musik tetapi juga seni lukis, arsitekktur bahkan teknologi!
Hasi Karya Handoko Hendroyono
Bukan hal baru untuk seniman satu ini membuat instalasi dengan skala besar. Selain instalasi MLDSPOT Art and Sound Experience 2016, ia juga pernah membuat instalasi di salah satu mall besar di Jakarta dengan membuat 1000 patung kuda untuk merayakan tahun kuda beberapa tahun lalu. Berkolaborasi dengan mahasiswa Bina Nusantara, Handoko membuat patung kuda dari mulai skala kecil sampai yang besar, mulai dari kertas, kayu dan material lainnya. Nah nantinya, Handoko akan membuat MLDSPOT Art and Sound Experience 2017 menjadi suatu instalasi massive dengan banyak unsur detail yang bersifat interaksi. Penasaran kan, Urbaners?
Big Idea MLDSPOT Art and Sound Experience 2017
Awalnya Handoko kepikiran membuat instalasi yang menggambarkan dialeg antara musik dan impact nya dari segi bangunan dan experience. Setelah berdiskusi dengan tim-tim yang terait seperti Alex Abbad, Jacob dan Safta Robotic, akhir dicetuskanlah suatu ide instalasi yang menggambarkan perjalanan musik secara universal, berangkat dari metafora yang diturunkan oleh sebuah karya dari berbagai unsur seni. Pada Instalasi ini Handoko ingin menampilkan sebuah drama ekspresi musik itu sendiri dari dulu hingga sekarang.
Pesan dibalik instalasi MLDSPOT Art and Sound Experience 2017
Instalasi satu ini menggambarkan suatu perjalanan musik dan perannya yang cukup besar akan dunia dari dulu hingga sekarang. Tujuan Handoko adalah ingin menyampaikan musik sebagai alat diplomasi yang memiliki pengaruh kuat pada masyarakat baik positif maupun negatif. Perjalanan musik itu sendiri dari bermula hanya dengan alat musik tiup, hingga berkembang menjadi sekarang. Dengan besar harapan, para pengunjung bisa menangkap pesan bahwa musik memiliki pesan penting untuk dunia mulai dari kreativitas, inovasi sampai perdamaian.
Alasan berkolaborasi dengan Alex Abbad
Pastinya lo bertanya-tanya, kenapa berkolaborasi dengan Alex Abbad? Memang tidak banyak yang tahu bahwa Alex Abbad merupakan salah satu artist mural generasi pertama di Indonesia, dan Alex Abbad juga sering nge-bomb di Eropa. Handoko yang merupakan seorang sutradara juga cukup dengan dengan Alex Abbad, setelah bertukar pikiran, Handoko merasa cocok untuk berkolaborasi untuk instalasi ini. Dan Alex Abbad tidak hanya menjadi model patung iconic tetapi juga salah satu konseptor dari instalasi ini.
Antara Robot Gurita dan Patung Flute Man
Instalasi ini menggabungkan berbagai macam unsur dan yang paling menarik adanya robot gurita dan patung flute man. Kedua objek ini nantinya saling berhubungan, yakni jika patung tersebut mengeluarkan bunyi dari flute, robot gurita akan otomatis bergerak. Hal ini terinspirasi dari hewan gurita yang tidak memiliki telinga tetapi bisa tergerak karena suara. Flute dipilih karena merupakan salah satu alat musik awal sebelum terciptanya alat-alat musik yang hi-tech. Kedua objek ini menggambarkan bahwa musik berpengaruh penting terhadap dunia yang digambarkan sebagai seekor gurita.
Comments