Nama Malcolm Young begitu dipuja di Australia dan bahkan dunia. Gitaris band AC/DC memang memberikan energi tersendiri bagi perkembangan AC/DC dari pertama kali berdiri pada 1973 sampai sekarang. Sejak tahun 2014, Malcolm Young harus mengundurkan diri dari AC/DC karena penyakit dementia, atau gangguan pada otak yang mengakibatkan kehilangan ingatan.
Pada hari Sabtu 18 November 2017 kemarin, Malcolm harus meninggalkan AC/DC untuk selamanya. Malcolm meninggal setelah bertarung dengan penyakit dementia-nya di umur 64. Atas dedikasinya bersama AC/DC, Malcolm Young masuk ke dalam Rock and Roll Hall of Fame di tahun 2003.
Kisah mendirikan AC/DC
Malcolm Young dan Angus Young mendirikan AC/DC pada tahun 1973 ketika semuanya sudah mendapatkan kesamaan visi dalam bermusik. Keluarga Young sendiri sebenarnya adalah asli dari Skotlandia, tetapi karena musim dingin yang parah, seluruh keluarga harus pindah ke Australia. Ketika pindah ke Australia, sebenarnya Malcolm dan Angus sudah fokus ke band-nya masing-masing. Baru di tahun 1973, atas bantuan adiknya yaitu Margaret Young, mereka memutuskan untuk membuat band sendiri.
Nama AC/DC sebenarnya diambil dengan cara yang sangat unik. Margaret Young melihat nama AC/DC di mesin jahit dan terlihat unik. Nama AC/DC juga berarti high voltage sesuai dengan energi yang muncul dalam setiap anggota band-nya.
Nggak pernah absen kecuali sakit
Sejak tahun 1973, Malcolm Young ternyata nggak pernah sekali pun absen ketika AC/DC manggung. Padahal ketika AC/DC berjaya pada era 80-an, AC/DC hampir setiap bulan mengadakan tur keliling dunia. Beberapa band seangkatan seperti Gun N’ Roses, Van Halen, dan vokalis Foo Fighters Dave Grohl mengatakan sangat menghormati dedikasi yang diberikan oleh Malcolm Young.
Pada tahun 2014, AC/DC mengeluarkan album berjudul Rock or Bust. Dan itulah yang menjadi album terakhir Malcolm Young bersama AC/DC. Lagu-lagu seperti Highway to Hell, Thunderstruck, dan Back in Black akan selalu dikenal selamanya. Selamat jalan, Malcolm Young.
Source: rollingstone.com
Comments