Trending
Minggu, 10 November 2019

Bharata dan Ibam, Duo Dibalik Act Musik Tantra

  • Share
  • fb-share
Bharata dan Ibam, Duo Dibalik Act Musik Tantra

Tantra adalah sebuah music project yang terdiri dari Bharata Yudha atau Baba, dan Ibam Adam. Dibentuk pada tahun 2016, Baba bertindak sebagai produser dan marketing Tantra, sedangkan Ibam berfokus kepada styling dan music production. Dengan gaya musik yang khas, nggak sulit bagi Tantra untuk memikat hati banyak pendengarnya.

 

Awal Bertemu Dari Facebook

Pertemuan Baba dan Ibam terjadi lewat media sosial, lho Urbaners. Awalnya, Baba adalah seorang talent scouting, dimana ia berkenalan dengan Ibam melalui Facebook sampai akhirnya Baba pun menjadi manajer Ibam. “Sekitar tahun 2010, kami nggak sengaja ketemu di Bali. Singkat cerita, gue ajak Baba untuk main bareng. Baba setuju dan mulai ngenalin gue sama genre techno, sampai akhirnya lahirlah Tantra,” ujar Ibam.

Bharata berpose di area mural studio Tantra

Tantra memulai debut di event yang diselenggarakan Baba sendiri. Tapi, siapa sangka event pertama mereka justru nggak selancar yang dibayangkan? “Waktu itu sebenarnya kita sudah cukup bagus, walaupun mainnya masih pakai traktor. Cuma pas manggung ada kesalahan teknis, kita lupa colokin charger laptop, hahahaha!” kata Ibam sambil tergelak.

 

Sama-Sama Suka Etnik dan Budaya Timur

Nama Tantra berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki dua arti, yaitu Tantric alias yoga untuk edukasi seks dan prajurit yang suci. Baba dan Ibam memilih mengusung konsep Tantra sebagai prajurit yang suci untuk implementasi musik mereka. Elemen musik Tantra sendiri kebanyakan terinspirasi dari budaya Timur Tengah, India, dan Indonesia, karena mereka memang suka hal-hal yang berbau etnik. Ketika mendengar lagu-lagunya, lo juga pasti akan merasakan magisnya musik ala Tantra, Urbaners!

Ibam berpose di studio Sonar Audio Post

Meskipun sering dianggap mengusung gaya techno, Tantra nggak mau mengotak-ngotakkan genre musik mereka. “Tantra itu bukan grup techno. Kita mainnya ya Tantra style. Kita bisa mainin gaya techno atau afro, tapi ritme dan transisi kita dari satu lagu ke lagu lain itu sama, jadi yang dengerin bisa tahu kalau ini ciri khasnya Tantra,” kata Baba.

 

Disukai Pendengar dari Mancanegara

Kalau belum pernah dengerin lagu Tantra, lo bisa dengerin karya-karya mereka di beberapa platform music dan worldwide download stores seperti Beatport, Urbaners. “Kita rencananya meluncurkan minimal satu lagu tiap bulan. Cuma kalau ngeluarin satu track kan nggak bisa langsung di-publish gitu, karena tujuan kita adalah musik kita harus bisa diterima di Indonesia dan di luar negeri,” tutur Ibam.

Dari 13 tracks yang sudah di-publish di Beatport, Ibam mengaku paling suka dengan ‘Eswara’. Eswara adalah lagu yang paling berkesan baginya karena pengerjaannya hanya dalam 3 hari saja. “Gue dapet inspirasi untuk Eswara dari Bali dan mood ketika bikin lagu itu lagi enak banget, jadinya bisa cepet kelar,” ujar Ibam. Sementara itu, Baba memilih lagu ‘Bali’ karena Bali sempat berhasil masuk ke tangga lagu Beatport nomor 91 selama satu minggu penuh.

Sampai saat ini, Tantra yang memenangkan ‘Best Duo or Group DJ’ dan ‘Podcast of the Year’  di Paranoia Awards 2017 ini sudah terikat dengan beberapa record label dari mancanegara, seperti Jean Yann Records di Berlin dan Lost On You di Prancis yang mengambil keuntungan dari karya-karya Tantra untuk dijual dan membantu anak-anak di Afrika Selatan.

 

Menghilangkan Ego dan Menyatukan Karakter

Bharata dan Ibam di studio Tantra di daerah Pejaten

Memutuskan untuk bekerja sama menjadi suatu grup bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Baba dan Ibam pun harus saling menyatukan karakter masing-masing ketika bekerja. “Yang pasti harus menghilangkan ego. Pas awal-awal memang kita kurang blend in, tapi lama kelamaan kita jadi tahu bagaimana karakter masing-masing,” ujar Baba.

Maraknya genre musik pop dan disko di Indonesia nggak membuat Tantra tergoda untuk mengikuti pasar musik Indonesia. “Bukan idealis ya, tapi dari awal kita berdua sudah setuju kalau mau gimana pun keadaan musik di luar sana, Tantra harus stick sama genre kita sekarang ini. Kita bukan nyari uang dari gigs, tapi memang kita ada passion untuk musik ini,” jelas Baba.

Duo yang tampil di Festival Mokshfeast di Malang ini mengaku cukup picky ketika memilih tempat untuk manggung. “Kalau menurut kita tempatnya nggak sesuai dengan musik kita dan terlalu memaksakan kita untuk perform, lebih baik kita tolak. Soalnya ya kalau dipaksain kasihan yang bikin acara dan tempatnya juga sih, jadi kita pilih lebih baik nggak manggung,” kata Ibam. Saat ini Baba dan Ibam secara reguler manggung di acara Tech on Sunday di Lucy In the Sky.

 

Rencana Tantra Untuk ke Depannya

Duo act musik Tantra terdiri dari Bharata (kiri) dan Ibam (kanan)

Jadi apa sih rencana Tantra yang mendatang? “Gedein Guru Recording, tetap konsisten menghasilkan musik Tantra, dan bisa main di luar negeri,” ungkap Ibam mantap. Nah Urbaners, buat lo yang tertarik untuk menjadi DJ atau pun producer, Baba dan Ibam berpesan untuk tetap semangat dan tetap bikin lagu. Jangan pernah putus asa dan harus melewati limit kita.

Buat lo yang penasaran dan ingin dengar karya-karya Tantra, lo bisa langsung cek aja di Soundcloud dan akun Beatport Tantra. Selain itu, ikuti juga kegiatan mereka dengan follow Instagram Tantra di @tantra_official ya, Urbaners!

Comments
Riza Astuti
Disukai Pendengar dari Mancanegara
Heni Oen
Gedein Guru Recording, tetap konsisten menghasilkan musik Tantra