Red Hat, perusahaan open source yang menawarkan produk dan jasanya kepada perusahaan, setuju 60% lebih sahamnya dibeli oleh raksasa teknologi IBM senilai 34 miliar dolar. Bagi yang awam dengan teknologi, nama Red Hat mungkin terdengar asing, tetapi bagi pelaku teknologi itu sendiri Red Hat adalah salah satu perusahaan open source terbesar di dunia. Dengan deal ini, IBM akan berkompetisi langsung dengan Microsoft, Amazon, dan Google untuk bersaing di cloud computing.
Fokus kepada cloud computing
Ada alasan besar mengapa IBM rela mengeluarkan uang sebesar itu untuk membeli Red Hat. Ternyata mulai tahun 2012 kemarin, Red Hat mulai fokus kepada cloud computing. Di tahun 2012 kemarin, Red Hat mengeluarkan CloudForms yang merupakan sebuah manajemen virtual machines dan melayani beberapa servis seperti Red Had Virtualization, Microsoft Hyper-V, OpenStack, Google Cloud Platform, Microsoft Azure, dan Amazon EC2.
Nggak hanya itu, perusahaan besar seperti Oracle pun juga membutuhkan jasa dari Red Hat. Beberapa source code dari Oracle ini diambil dari Red Hat lho, jadi bisa dibilang Red Hat merupakan salah satu perusahaan software teknologi besar di dunia. IBM sendiri sekarang sedang berada di bawah bayang-bayang Microsoft, Amazon, dan Google untuk urusan cloud.
Masa depan Red Hat
Dilansir dari wired.com, IBM mengatakan bahwa Red Hat akan tetap menjadi perusahaan standalone dengan fokus lanjutan yang sama. Tetapi yang membedakan, nantinya tim dari Red Hat akan membantu IBM untuk bertarung dengan beberapa raksasa teknologi untuk urusan cloud. Nantinya IBM dan Red Hat akan membuat sebuah tim dengan nama Hybrid Cloud.
Dengan nilai hampir 400 triliun rupiah, IBM sebenarnya sedikit gambling, Urbaners. Pada pertengahan tahun kemarin, saham dari Red Hat turun sebesar 14% dikarenakan beberapa kekecewaan investor terhadap masalah keuangan. Tetapi itu nggak menurunkan niat IBM untuk menggelontorkan uang sebegitu besar. Pasar cloud bakal semakin ramai nih, Urbaners.
Source: wired.com
Comments