Untuk membuat suatu bisnis, ide dan tekad saja nggak cukup untuk mencapai kesuksesan. Dibutuhkan sesuatu yang lebih sistematis seperti manajemen usaha itu sendiri. Apapun tipe bisnis nya memerlukan hal tersebut. Karena manajemen yang baik dapat membuat usaha lo tetap bertahan dipasaran. Seperti yang dibicarakan pada saat launching MLD SPOT TV di Surabaya akhir pekan lalu, pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 lalu, pembicara yang hadir yakni Angga Sasongko, Marchella FP dan Gary sharing tentang manajemen yang baik dalam suatu usaha. Jangan karena manajemen yang kurang baik, usaha lo akan bisnis tersebut menjadi sia-sia, Urbaners.
Topik satu ini membuat audience sangat antusias, karena sepertinya muda-mudi Surabaya merupakan orang-orang kreatif yang juga ingin membuat usahanya sendiri. Angga Sasongko berpendapat bahwa salah satu kunci sebuah kesuksesan adalah sebuah manajemen yang baik, apalagi jika sudah berbicara tentang investor. Ia sharing ketertarikan Investor bukan saja hanya karena produk tersebut menarik atau berbeda dari yang lainnya, tetapi ketertarikan investor adalah keseluruhan dari bisnis tersebut, baik kualitas yang di produksi, maupun 'dapur' bisnis tersebut.
Investor tertarik jika suatu usaha memiliki Business plan, business model dan juga business projection. Harus tau spending masyarakat seperti apa, ini juga harus ditinjau melalui market yang dituju oleh usaha itu sendiri, dan bagaimana mengolah data, ataupun strategizing marketing. Jika berbicara tentang investor, berarti sama saja berbicara mengenai angka. Calon investor juga tidak akan sembarangan untuk mempercayakan 'dana' mereka tanpa hasil.
Hal tersebut bukan sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, tetapi bukan juga tidak mungkin loh! Contohnya saja Angga Sasongko, mungkin lo melihat sekarang ia merupakan sutradara muda yang sukses baik di film maupun karir lainnya. Tetapi Angga memulai semuanya dari 0, Urbaners. Kesulitan mencari investor saat ia belum memiliki 'nama' sangatlah sering terjadi. Seperti pada saat produksi salah satu filmnya, yakni "Cahaya Dari Timur". Sebelum produksi, Angga melakukan riset bahwa biaya produksi film tersebut sekitar 8 M, dan bisa dibilang, ini adalah biaya yang lebih besar berkali-kali lipat dari film-film sebelumnya. Banyak Investor datang dan pergi, bahkan terdapat salah satu investor yang bail saat H-2 mulainya produksi.
Hal tersebut sempat membuat Angga hampir putus asa, bayangkan saja,para talent asal Ambon sudah diterbangkan ke Jakarta untuk syuting, tiba-tiba mereka kehilangan investor secara tiba-tiba. Akhirnya Angga mengumpulkan semua crew dan talent yang terlibat pada pembuatan film tersebut, dan berkata jujur, bahwa film tersebut terpaksa dihentikan sementara, karena tidak ada biaya sampai-sampai uang di rekening pribadinya tinggal Rp. 17.000 perak! Ia meminta waktu kurang lebih 2 bulan untuk memecahkan masalah tersebut.
Tetapi disaat-saat tersebut, Angga dan para crew tidak hilang akal, dengan keterbatasan budget mereka membuat unofficial trailer yang sangat berkualitas, untuk menunjukkan value dari film ini. Usaha mereka pun tidak sia-sia, tiba-tiba ada yang menghubungi pihak Angga Sasongko, yakni Gita Wirjawan yang bersedia memberikan dana sebesar 50% dari total biaya produksi. Saat itulah mereka menemukan titik terang, dan untuk mengumpulkan biaya sisanya, saat proses syuting, Angga kerap kali bolak balik Jakarta-Ambon hanya untuk presentasi ke para calon-calon Investor.
Kebayangkan Urbaners, bagaimana usaha seorang Angga Sasongko dalam merintis usahnya yang penuh dengan tantangan. Sepanjang Angga bercerita semua menyimak dengan seksama dan terkesima dengan perjuangan sang sutradara handal ini.
Comments