"Kalau latihan musik lebih mendekatkan diri dengan instrumen itu sendiri," itulah yang sempat dilontarkan oleh Adra Karim salah satu juri MLDARE2PERFORM Season 3 saat 1 on 1 Jamming dengan Yosua pemenang kategori keyboard. Pada 31 Januari 2018, para pemenang kompetisi ini memang berkesempatan untuk jamming session sekaligus coaching clinic dengan para juri sesuai dengan kategori instrumen masing-masing.
Rasa grogi bercampur antusias sangat terpancar dari para personel MLDJAZZPROJECT Season 3 ini. Mereka sudah mempersiapkan pertanyaanya masing-masing untuk sang master, dan mengulik insight yang bermanfaat untuk karir bermusiknya nanti. Seperti apa sih keseruan mereka kemarin, Urbaners?
Nikita Dompas & Hezky Joe
Sekitar pukul 11.00 WIB, jamming session ini dimulai dari kategori gitar, yakni Nikita Dompas dan juga Hezky Joe. Sepertinya rasa penasaran Hezky tentang karir bermusik Nikita Dompas sangat tinggi, ia terus bertanya bagaimana caranya untuk mencapai titik seperti yang sekarang Nikita miliki. Mereka juga sharing tentang fingering pada gitar, dan bagaimana melakukan improvisasi yang baik dan nyaman tidak hanya untuk penonton, tetapi juga anggota band lainnya.
Nikita juga sempat memberikan tips saat perform di stage, jangan pernah main terlalu 'penuh', berikan kesempatan penonton untuk digest dan berpikir apa yang akan lo mainin selanjutnya. Trik ini cukup provokatif dan sekaligus memberikan teka-teki agar penonton penasaran. Nikita juga melanjutkan bahwa basic & pengetahuan musik adalah hal yang paling penting, semua yang lo mainkan harus bisa dipertanggung jawabkan. Jamming session mereka terasa sangat seru dengan diselipkan becandaan tentang para musisi. Dan lucunya lagi, ternyata mereka belajar di tempat musik yang sama dengan pelatih yang sama. Wah, siapa tau Hezky Joe akan menjadi the next Nikita Dompas? Tentunya dengan stylenya sendiri!
Indro Hardjodikoro & Muhammad Rizky Abdullah (Eky)
Setelah itu giliran Muhammad Rizky Abdullah yang akrab dipanggil Eky mengulik tentang instrumen bass bersama Indro Hardjodikoro. Tidak pakai basa-basi saat dimulai Eky langsung mengutarakan kebingungannya saat bermain solo, ia mengaku suka ‘buntu’ saat kesempatan emas itu berlangsung. Indro Hardjodikoro pun memberi masukan untuk memperbanyak referensi, nggak terbatas hanya musik jazz, bisa genre lain yang membuat lo bisa mengeksplor bunyi bass itu sendiri. Dan jangan malas untuk membuat musik sendiri, bukan hanya memainkan musik orang lain saja. Karena dengan begitu akan melatih skill dan juga teknik secara bersamaan.
Indro Hardjodikoro juga mengingatkan tentang intergritas latihan yang dilakukan oleh seorang musisi. Bahwa latihan harus rutin setiap hari meskipun sebentar, akan lebih efektif daripada latihan jarang tetapi waktunya cukup lama. Minimal sempatkan waktu total 2 jam per hari, bisa dilakukan pagi hari dan dilanjutkan pada siang atau sore hari. Integritas ini juga bermanfaat untuk melatih reflek dalam bermain bass itu sendiri.
Indro Hardjodikoro juga memberi masukan bahwa saat melakukan cover lagu, nggak harus lo melakukan teknik yang sulit sampai menjadi boomerang performance lo. Karena yang paling penting adalah bagaimana pesan dari lagu itu sampai ke penonton dan tetap harus ada sisi entertainnya. Indro mengakui dari segi skill Eky tidak perlu diragukan lagi, yang perlu diperdalam adalah feel-nya dalam bermain bass. Dan ini hanya bisa didapatkan melalui proses latihan dan juga perbanyak pengalaman manggung.
Adra Karim & Yosua
Ini bukan pertama kalinya Adra Karim bertemu Yosua, dan ia mengakui perkembangan bermusik Yosua sangatlah pesat. Pada kesempatan kali ini, Yosua tidak mengulik tentang segi teknik, tapi lebih ke bagaimana memiliki self-control dalam bermusik. Karena permasalahan yang Yosua hadapi saat ini adalah ia ingin membuat komposisi original tetapi kadang suka nggak mood. Adra Karim pun sharing bahwa ada 2 aliran, pertama ada orang yang menunggu 'wangsit' untuk menciptakan sesuatu. Kedua, ada yang disiplin, muncul atau tidak inspirasi tersebut tetap terus berusaha setiap harinya. Tergantung Yosua sendiri mengikuti aliran yang mana. Hanya saja aliran kedua yang memang lebih efektif, karena meskipun lo belum mencapai titik yang lo mau, at least bergerak mengarah kesana.
Yosua juga sempat bertanya bagaimana saat Adra sedang tour dan tidak mempunyai kesempatan yang banyak memegang keyboard (hanya bisa diatas panggung). Adra Karim pun menekankan, jika lo sudah profesional, memang lebih banyak mangggung daripada latihan. Tetapi untungnya, jazz bukan instrumen klasik yang harus exact sama, tapi lebih ke soal kebebasan. Dan latihan paling bagus adalah latihan di kepala kita, bagaimana menemukan apa yang dibutuhkan musik itu sendiri. So, tanpa memegang keyboard pun lo tetap latihan didalam pikiran, tinggal mempraktekanya nanti diatas panggung.
Aksan Sjuman & Hansen Arief
Pada kesempatan kali ini Aksan Sjuman memberikan insight bagaimana cara menabuh drum dengan bunyi yang sesuai, bagaimana kalau seluruh alat musik dimatikan, drum tetap memiliki iramanya sendiri. Inilah teknik yang paling diperlukan untuk para drummer. Hansen juga selalu penasaran tentang lonjakan yang selalu dibuat Aksan saat bermain tanpa membuat kaget penonton dan juga instrumen lainnya. Aksan pun memberikan jurus rahasianya, yakni latihan triplet, memang simple banget dinamikanya tetapi harus tetap latihan dan kuat di harmoni. Semakin banyak latihan, semakin tahu time-feel yang konsisten yang tepat untuk menyelipkan lonjakan tersebut.
Aksan juga bercerita tentang pengalamannya saat rekaman. Ia tidak pernah mendengar hasil rekamannya, karena pasti kita hanya fokus pada diri sendiri, judgemental mencari kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tidak salah. Contohnya seperti lagu "Lady Bird" nya Miles Davis, ada temponya yang turun, tetapi tidak masalah. Cobalah menikmati musiknya bukan diri sendiri.
Devian Zikri & Erick Giri
Jamming session pada kategori wind & brass ini dibuka dengan penampilan Devian Zikri dan Erick Giri yang sangat sensual untuk didengar. Siapapun yang mendengarnya terlihat sangat menikmati momen tersebut. Setelah bermain, Erick langsung penasaran tentang teknik lagu tersebut, bagaimana membuat perpindahan iramannya enak. Devian pun sharing bahwa pengalaman main dan mendengar adalah unsur yang paling penting, nanti lo akan bisa dengan sendirinya. Selain latihan teknik long tone, basic, transkrip, dan artikulasi, mendengar adalah sangat penting. Karena semakin sering mendengar pasti akan timbul melodi-melodi sendiri di kepala kita.
Devian juga menambahkan, dalam berkarya lo ngga perlu takut memikirkan bagaimana pasar di masyarakat nantinya, yang paling penting adalah bagaimana lo membuat karya tersebut secara total dan menjadi diri sendiri. Apa pun hasilnya pasti akan ada tempatnya. Dan tentunya lo juga akan memiliki kepuasan diri sendiri.
Syaharani & Windy Hariyadi
Saat baru mulai saja, Syaharani langsung mengajak Windy berdiri dan menyanyi. Ia ingin melihat bagaimana stage act pemenang kategori vocal MLDARE2PERFORM Season 3 ini. Syaharani pun memberi masukan bahwa saat dipanggung jangan terlalu memikirkan nada sampai kehilangan tempo. Karena penurunan performa akan berkurang 20% jika masih berpikir diatas panggung. Dan sebisa mungkin manfaatkan apapun yang ada di sekitar, mulai dari kabel mic sampai box sound yang bisa menjadi properti. Sebagai seorang penyanyi juga harus memperhitungkan luas panggung dan timing dalam bergerak. Wardrobe yang nyaman juga merupakan salah satu penunjang penampilan seorang penyanyi.
Windy mengaku ia akan mood-drop ketika melihat penontonnya sedikit. Dengan kata lain, energinya masih terantung pada penonton. "You must sing for yourself," ujar Syaharani. Untuk mengantisipasi itu semua, coba enggage energi dari temen-temen dipanggung dan juga energi pada diri sendiri. So, meskipun penontonnya hanya 1 ataupun 1000 lo akan tetap bahagia saat tampil.
Comments