Trending
Kamis, 31 Maret 2016

Esmeray: Musisi Turki Dengan Sebuah Misi

  • Share
  • fb-share
Esmeray: Musisi Turki Dengan Sebuah Misi

Jadi berbeda bukanlah sebuah pilihan untuk seorang Esmeray. Buat lo yang belum tahu siapa itu Esmeray, dia adalah salah satu penyanyi berkulit hitam yang merupakan keturunan Afro-Turki yang berkutat dengan rasisme di Turki era 60an hingga 70an. Di masa itu, rasisme merupakan isu paling kuat dan dihadapi banyak keturunan non-Turki. Satu-satunya tujuan Esmeray adalah untuk mendapatkan pengakuan bahwa dia adalah seorang seniman.

 

Menjadi  kaum minoritas

Esmeray Diriker, lahir di Emirgan, sisi Eropa Bhosphorus. Nenek moyangnya berasal dari Maroko, dan dia merupakan keturunan Afro-Turki, keturunan Turki berkulit hitam. Afro-Turki sendiri merupakan bagian dari migrasi Kerajaan Ottoman yang dulu melegalkan perbudakan paling lama di antara negara-negara di dunia.

Setelah Kerajaan Turki runtuh, para petinggi Turki mulai membentuk identitas mereka sebagai “orang Turki” dengan menjadikan kaum minoritas seperti Yunani, Armenian, Kurdi, Circassian, hingga Afro-Turki sebagai objek kekerasan dan kambing hitam.

 

Pesan tersembunyi dalam lagu-lagunya

Esmeray sendiri merupakan seorang aktris di tahun 1960. Namun, menurut anaknya, Kaan Diriker, rumahnya selalu penuh dengan musik seperti musik klasik, jazz, blues, bahkan musik klasik Turki. Esmeray paling dikenang berkat lagunya yang menjadi hits di tahun 1977, Gel tezkere Gel, yang berkisah tentang seorang tentara Turki yang rindu akan rumahnya ketika dalam masa wajib militer.

Meski demikian, sebagai seorang penyanyi keturunan Afro-Turki, Esmeray juga merasakan frustasi akan perlakuan rasisme. Hal ini terlihat di lagu berjudul 13.5 yang ditulis oleh Sanar Yurdatapan di tahun 1976. Lagu ini berkisah tentang seorang gadis Arab yang punya hati gelap. Dalam salah satu liriknya bahkan tersirat Esmeray ingin mengungkapkan bahwa meskipun berkulit gelap, namun hati nggak boleh gelap. Sayangnya, lagu ini nggak memberikan perhatian lebih kepada para penikmat musik.

 

Meninggal di tahun 2002, Esmeray hanya ingin dikenang sebagai seorang seniman asal Turki, Dirinya ingin memberikan pengertian pada masyarakat tentang perbedaan di negaranya. Dia patut mendapatkan penghormatan sekaligus penghargaan, bukan hanya sebagai penyanyi, namun juga sebagai pemberi pesan sosial terhadap kesetaraan sosial dan toleransi.

 

 

Source: thenational.ae, Wikipedia.org

Comments
SAMSUL BAHRI
Setelah Kerajaan Turki runtuh, para petinggi Turki mulai membentuk identitas mereka sebagai “orang Turki” dengan menjadikan kaum minoritas seperti Yunani, Armenian, Kurdi, Circassian, hingga Afro-Turki sebagai objek kekerasan dan kambing hitam.
THIAS HASTININGSIH
Meninggal di tahun 2002, Esmeray hanya ingin dikenang sebagai seorang seniman asal Turki, Dirinya ingin memberikan pengertian pada masyarakat tentang perbedaan di negaranya. Dia patut mendapatkan penghormatan sekaligus penghargaan, bukan hanya sebagai penyanyi, namun juga sebagai pemberi pesan sosial terhadap kesetaraan sosial dan toleransi.