Potensi musik di Indonesia memang nyatanya tidak main-main. Rara Sekar dan Ananda Badudu, sebelumnya tak pernah menyangka bahwa keisengan mereka akan berbuah manis. Lewat alunan musik yang tenang dan lirik puitis namun ringan didengar, Rara dan Nanda yang tinggal beda pulau (Jakarta – Bali) ini melahirkan Banda Neira—band iseng penuh potensi dan keberuntungan, yang kini telah meluncurkan mini album berjudul Paruh Waktu (2012).
Di Balik Nama Banda Neira
Selama ini, Banda Neira dikenal sebagai salah satu pulau yang ada di Maluku. Namun, kini kata kunci ‘Banda Neira’ dapat ditemukan sebagai referensi band dan musik ketika diketik di mesin pencari. Dua nama Banda Neira ini saling berhubungan. Rara dan Nanda mengambil nama ‘Banda Neira’, karena tergugah oleh catatan harian Sutan Sjahrir yang sempat dibuang ke Banda Neira. Dalam catatan itu, Sjahrir tak merasa diasingkan karena pulau Banda Neira luar biasa indah dan masyarakatnya menarik. Seperti Banda Neira yang ada di Maluku, Banda Neira karya Rara dan Nanda berharap menjadi serupa firdaus.
Telinga kita memang butuh musik syahdu untuk meringankan penat setelah dirongrong macet dan pekerjaan. Banda Neira menawarkan pilihan lagu yang menenteramkan, disertai dengan lirik paket lengkap: puitis, kritis, dan romantis. Duet dari kuli warta, Nanda, dan pekerja sosial, Rara, memang nggak bohong hasilnya!
Rara dan Nanda sama-sama merupakan alumni Universitas Parahyangan. Mereka pun bertemu di sana pada tahun 2009. Panggung pertama Rara dan Nanda adalah Sorge, yakni acara pesta kelulusan di UnPar. Duet itu pun tidak direncanakan sama sekali, benar-benar iseng total. Keisengan itu berlanjut hingga mereka menyatukan ide, membuat rekaman, merilisnya di Soundcloud, dan berakhir seperti sekarang. Industri musik Indonesia pun kedatangan musisi baru.
Menyisip di Setiap Mood
Kalau sedang mengalami quarter life crisis atau kurang motivasi (demot, bahasa kerennya sekarang), coba pasang Berjalan Lebih Jauh. Banda Neira mencoba memberikan semangat dan motivasi lewat lagu ini. Bila sedang sendu dan cuaca mendukung untuk melankolis sedikit, Banda Neira siap dengan lagu Kau Keluhkan, atau musikalisasi puisi Rindu karya Subagio Sastrowardoyo. Bersemangat? Pasang Senja di Jakarta, maka lo mungkin akan senyam-senyum sendiri.
Itu baru sedikit dari sekian lagu Banda Neira. Di akun Soundcloud mereka pun, telah rilis beberapa lagu baru yang nantinya akan terbit dalam bentuk album di tahun 2016 ini. Salah satu lagunya berjudul Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti. Cocok dinikmati pada saat perasaan kalut dan butuh tempat bersandar.
Rara dan Nanda sepakat bahwa ide dapat diperoleh dari mana saja. Bagi mereka, salah satunya bahkan melalui berita di koran. Oleh sebab itu, jangan heran bila makna di balik lirik mereka terkadang bersifat politis dan kritis. Rara dan Nanda memasukkan identitas dan idealisme mereka tanpa lupa melayani kebutuhan telinga para pendengar. Lewat cara itu, Banda Neira mampu menyisipkan lagu-lagu mereka di setiap mood pendengarnya. Lo sendiri gimana Urbaners, lagu Banda Neira mana yang paling pas untuk kondisi saat ini?
Sumber: http://dibandaneira.tumblr.com/, http://www.sorgemagz.com/tag/banda-nei…
Comments