Jake Gyllenhaal rela tampil kurus demi jadi wartawan kriminal di film terbarunya, Nightcrawler. Tak sia-sia, film ini jadi box office di Amerika sana. Penuh dengan tipu daya, Nightcrawler mengisahkan sang pencari berita kriminal yang terjebak dalam obsesi. Nasib sial, kemiskinan dan ketidak beruntungan membuat seorang pengangguran nekat menjadi wartawan dadakan yang mengabaikan etika dan nurani.
Berlatar kota yang penuh dengan kekerasan, berita kriminal dimonopoli oleh Polisi. Selanjutnya, wartawan hanya bisa mengutip dari sumber polisi tanpa upaya reportase, apalagi investigasi. Sang actor utama Louis Bloom (diperankan Jake Gyllenhal), terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan kelaparan dan kemiskinan sampai membuatnya tak punya banyak pilihan pekerjaan. Ia pun menjadi pengangguran dan pencuri amatir.
Bloom pun berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan halal, tapi nasib berkata lain. Sampai suatu hari ia dipaksa memilih: menjadi pelaku kegiatan ilegal atau tetap jadi pengangguran. Ketika itu ia tengah menyaksikan sebuah kecelakaan mobil yang sangat brutal, penuh darah, dan mobil rusak parah. Wartawan, polisi, dan warga berebut menonton peristiwa tersebut.
Dalam keadaan kebingungan, Bloom mendapati seorang wartawan yang tengah bekerja. Dari situ, ia tahu uang dapat dicari dengan mudah. Berbekal kamera usang, Bloom berencana menjadi wartawan lepas yang fokus pada berita criminal. Sejak saat inilah nasibnya kemudian berubah. Nasib sial dan merasa ditinggalkan memang terus menghampirinya hingga membuatnya menjadi sosok yang kejam dan tanpa empati. Tapi perlahan, ia mampu mendapatkan berita-berita sensasional yang jarang didapat wartawan lain. Sampai suatu hari Nina Romina (Rene Russo), pemimpin redaksi televisi berita KWLA News, mengenali bakat Bloom.
Sang pemred pun kemudian menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi asal Bloom terus mendapatkan berita-berita sensasional. Nina lantas mengarahkan Bloom untuk mencari dan mengondisikan berita. Kejahatan biasa pun ditinggalkan. Bloom melakukan rekonstruksi agar dapat memperoleh berita kejahatan yang berbeda. Dia fokus pada berita-berita kejahatan yang brutal dan tanpa ampun. Bloom dibantu Rick (diperankan Riz Ahmed), keduanya kerap menerobos batasan tabu bagi jurnalis, seperti masuk tanpa izin, melakukan framing, bahkan kerap berdusta demi hot news.
Dari liputan berdarah inilah Bloom mendapatkan uang banyak. Tapi perlahan, situasi ini membawa kahancuran baginya. Banyak korban yang ia biarkan celaka hanya demi mendapatkan berita. Hingga pada akhirnya, ia pun mendapat karma.
Film yang disutradarai Dan Gilroy ini memang monumental. Ia mewakili generasi yang terjebak pada mimpi instan dan melupakan kemanusiaan. Sosok Louis Bloom adalah representasi manusia yang diperbudak keinginan dan membiarkan kemanusiaannya mati hingga akhirnya karma menghampiri. Film yang menyiratkan praktik yang salah dan dilarang dalam dunia jurnalistik in menyajikan banyak adegan yang akan membuat lo berdebar-debar oleh akting seru, pengejaran, proses kejahatan, dan semacamnya. So, don’m miss it guys!
Comments